Perkembangan Teknologi dari Masa Perang Dunia sampai perang Dingin
Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kata perang.
Mungkin yang terlintas di benak kita adalah korban yang banyak
berjatuhan, kerugian material luar biasa, dan banyak lagi. Yang mungkin
kebanyakan merupakan kesan buruk terhadap arti sebuag perang.
Memang umat manusia lebih menginginkan terciptanya kedamaian
ketimbang perang yang lebih banyak menyisakan luka ketimbang suka. Mao
Zedong, pemimpin komunis Cina pun mengemukakan bahwa perang merupakan
kelanjutan politik dengan pertumpahan darah. Suatu pernyataan yang
menguatkan konotasi negatif perang.Tapi ada suatu hal, yang bisa kita
tilik dari setiap sejarah perang yang pernah terjadi di muka bumi yang
cukup menarik. Yaitu bahwa pada akhir sebuah peperangan, banyak
teknologi-teknologi canggih yang dikembangkan semasa perang dan kemudian
digunakan pada masa-masa damai sesudahnya. Ini adalah suatu efek
positif dari sebuah perang.
Karena demi memenangkan sebuah peperangan, orang akan bersedia
mengorbankan uang banyak untuk mengembangkan teknologi
secanggih-canggihnya agar dapat mengalahkan musuhnya. Dan juga
mengembangkan rumus-rumus dan teori canggih. Yang kemudian malah
mendapat penghargaan, padahal tidak jarang digunakan sebagai alat
pembunuh. Coba kita lihat dalam sejarah. Pada penaklukan Bizantyum kuno,
yang sekarang terletak di Turki. Kekaisaran Byzantium tercatat memiliki
benteng yang cukup kuat di Konstantinopel. Terdiri dari dua lapis
tembok kokoh yang sulit ditembus oleh musuh manapun.
Untuk membobol dan menguasai Konstantinopel kala itu, para insinyur
Turki menciptakan senjata hebat berupa pelontar batu. Yang bisa
digunakan untuk melemparkan batu sampai bola api, yang cukup berat
sehingga dapat menembus benteng yang kokoh itu. Tetapi bisa dipakai dari
jarak yang cukup jauh sehingga dapat menghindari serangan para pemanah
di atas benteng. Senjata ampuh yang lebih dikenal sebagai Trebuchet ini,
ditambah dengan kegemilangan panglima Muhammad Al-Fatih yang legendaris
akhirnya dapat membobol benteng Byzantium dan menguasai seluruh
semenanjung Anatolia dan Selat Dardanella dan dimasukkan ke dalam
wilayah kesultanan Turki Utsmani.
Teknologi Trebuchet ini cukup maju di Eropa kala itu sehingga
akhirnya diadopsi oleh banyak kerajaan besar di Eropa seperti Perancis
dan Prussia (Jerman), menggantikan ketapel dan pasukan pemanah yang
mengeluarkan biaya lebih besar. Mungkin perkembangan teknologi yang
paling pesat melanda dunia pasca perang adalah setelah berakhirnya
perang dunia 2. Televisi dan penisilin misalnya , adalah contoh-contoh
produk perang dunia 2 yang sampai sekarang bisa kita nikmati. Televisi
sekarang merupakan pengembangan dari televisi hitam putih. Dulu saat
perang Pasifik sedang berkobar hebat-hebatnya di Asia Pasifik, Amerika
Serikat mengembangkan suatu sistem monitor dan radar jarak jauh (far
sensing) untuk mendeteksi kedatangan armada Jepang. Karena teknologi
radar saat itu sangat rendah, bahkan bisa ditembus, maka dibuatlah suatu
monitor yang berisikan tabung katoda, suatu bentuk awal televisi, yang
bisa disambungkan ke antena pemancar untuk digunakan mendeteksi
kedatangan musuh, yang dikembangkan di Millman Laboratories.
Televisi awal yang digunakan sebagai radar ini memang cukup efektif
sehingga banyak kapal- kapal Jepang yang akhirnya bisa dideteksi dan
ditenggelamkan oleh kapal-kapal perang Amerika Serikat. Setelah perang
para ilmuwan mengembangkan radar televisi ini sehingga bisa menerima
transmisi gelombang siaran untuk digunakan di rumah. Contoh lainnya
adalah penisilin. Yang pada awal peperangan dijuluki sebagai obat ajaib
karena khasiatnya yang luar biasa dalam mengobati prajurit yang terluka
secara cepat. Walaupun sudah ditemukan sejak awal abad ke 20 oleh
ilmuwan Inggris Sir Alexander Fleming, pada saat itu penisilin belum
diolah secara besar-besaran mengingat banyak ilmuwan lain yang tidak
terlalu intens untuk mengembangkan penemuan jamur perusak bakteri
Penicillum notatum itu.
Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa antiseptik yang
sering digunakan untuk menyembuhkan luka pada waktu itu, kebanyakan
bukannya menyembuhkan luka tetapi semakin menginfeksi dan memperparah
luka. Sehingga, mulailah penisilin sebagai antibiotik dikembangkan
sebagai obat baru. Pada awalnya penggunaan penisilin sangat terbatas.
Hanya diperuntukkan kepada prajurit-prajurit yang terluka di medan
perang. Setelah perang usai, barulah penisilin dikembangkan secara
komersial dan dapat digunakan di rumah-rumah. Smapai sekarang belum
pernah ada perkembangan teknologi yang pesat melanda dunia selain
perkembangan teknologi pasca Perang Dunia II Masih banyak bukti sejarah
lainnya yang menunjukkan perkembangan teknologi yang pesat karena faktor
perang dan konflik.
Termasuk di dalamnya internet yang dikembangkan di awal perang
dingin antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet, dan banyak teknologi
lainnya, mulai dari persenjataan, obat-obatan, radar, robot, dan
lain-lain. Mungkin kita sekalian agak berpikir, mengapa justru karena
perang sebuah teknologi dikembangkan. Mengapa pemikiran manusia untuk
menemukan teknologi itu justru muncul pada saat perang bukannya pada
saat damai. Kita tidak bisa menjustifikasi demikian pada dasarnya.
Karena tidak sedikit pula penemuan-penemuan penting yang ditemukan di
masa damai. Namun seperti yang sudah saya katakan diatas, psikologi
perang (warfare psychology) adalah untuk menguasai dengan mutlak. Dan
untuk itu orang tidak segan-segan mengeluarkan biaya besar termasuk
untuk menemukan hal- hal baru untuk mendukung kampanye perangnya dan
untuk mencapai kemenangan.
Dan penemuan teknologi ini merupakan hasil dari psikologi perang
tersebut. Dengan banyak konotasi negatif perang, kita bisa memetik suatu
pelajaran positif dari perang dengan hasrat menguasainya yang besar
itu. Bahwa dengan perang pikiran manusia untuk menemukan hal hal baru
jadi terpacu yang bahkan tidak dapat dipikirkannya pada masa damai.
Perang Dingin dan Perkembangan TI
Perang Dingin (Cold War) ditandai dengan pembagian blok yang
kentara antara Blok Timur pimpinan Uni Soviet yang berhaluan komunis
dengan blok Barat pimpinan Amerika Serikat yang menganut kapitalisme.
Hubungan internasional pada kurun waktu sejak berakhirnya Perang Dunia
II tak lepas dari kerangka Perang Dingin.
Dominasi Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya
menyebabkan hubungan internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua
negara adidaya. Tidak mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang
lebih didasarkan pada persamaan ideologis.Hampir semua langkah
diplomatik dipengaruhi oleh tema-tema ideologis yang kemudian dilengkapi
dengan perangkat militer. Pertentangan sistem hidup komunis dan
liberal ini sedemikian intensifnya sehingga pada akhirnya perlombaan
senjata tak dapat dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk kekuatan
nuklir itulah jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.Jadi perang ini
lebih menjurus kepada perang antara liberalisme melawan komunisme .
Menurut Juwono Sudarsono (1996), secara resmi apa yang dikenal
sebagai Perang Dingin berakhir pada kurun waktu 1989-1990 dengan
runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 serta menyatunya Jerman
Barat dan Timur pada 3 Oktober 990. Perkembangan itu disusul dengan
bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991 bersamaan dengan mundurnya
Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara. Setelah berakhirnya Perang
Dingin yang ditandai antara lain runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya
Uni Soviet, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya. Artikel
ini berusaha mengeksplorasi tema-tema yang muncul dalam hubungan
internasional setelah Perang Dingin . Munculnya tema-tema baru atau
berlanjutnya tema-tema lama dalam kerangka hubungan antar bangsa tak
hanya mengubah cara pandang negara besar terhadap negara kecil tetapi
juga dalam tingkat tertentu bisa menggeser pola diplomasi antar negara.
Pola Perang Dingin
Paradigma Perang Dingin 1949-1989 terbagi pada beberapa tahap
perkembangan sesuai dengan realitas hubungan antar bangsa,secara politis
Perang Dingin terbagi atas tahap 1947-1963 dengan beberapa puncak
persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang Korea 1950-1953, Krisis
Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir 1963.Selanjutnya selama
Perang Vietnam 1965-1975, paradigma Perang Dingin terbatas pada
persaingan berkelanjutan antara AS dan Uni Soviet di beberapa kawasan
strategis dunia.
Salah satu yang terpenting, terjadi dalam Perang Arab-Israel
1967-1973. Perundingan senjata strategis yang mulai dirintis dan
dikukuhkan melalui Perjanjian SALT I juga menjadi salah satu ciri
periode ini.Selama kurun waktu yang panjang itulah isu-isu seperti
pertentangan ideologis, perebutan wilayah pengaruh, pembentukan blok
militer, politik bantuan ekonomi yang dilatarbelakangi kepentingan
ideologis, spionasi militer dan pembangunan kekuatan nuklir menjadi
tema-tema penting.
Oleh karena itu di tengah pertentangan Blok Timur dan Barat itulah
muncul apa yang disebut Negara Non Blok. Indonesia menjadi salah satu
pelopor berdiringa Gerakan Non Blok yang banyak menarik perhatian
negara-negara yang baru merdeka sesudah 1945. Cina meskipun tergolong
negara besar dan memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, namun menjadi
salah satu anggota GNB hingga kini.
Isu-isu baru
Berakhirnya salah satu episode dalam hubungan antar bangsa berupa
Perang Dingin, melahirkan realitas baru dalam perhatian negara besar dan
negara yang bekas komunis. Isu-isu utama yang menjadi pilar hubungan
internasionalpun mengalami pergeseran. Meskipun isu lama yang menyangkut
keamanan nasional dan pertentangan masih tetap berlanjut namun tak
dipungkiri adanya perhatian baru dalam tata hubungan antar negara dan
antar bangsa.
Sedikitnya ada empat isu yang jadi sorotan baru. Pertama, pada era
pasca Perang Dingin, perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang
belum jelas. Lingkungan internasional sekarang lebih kabur, lebih tidak
menentu dan lebih mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan
pasar di negara-negara kaya.
Kedua, sorotan ini tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke
permukaan yakni soal keamanan regional. Fenomena di Asia Tenggara dengan
prakarsa ASEAN mengukuhkan zona bebas nuklir termasuk salah satu ciri
dimana keamanan regional penting bagi kawasan ini.Ketiga, sorotan dunia
jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional.
Isu ini sebenarnya telah bangkit sekitar 1971-1972 ketika sistem
Bretton Woods runtuh pada saat kebangkitan ekonomi Jerman dan Jepang
mulai menganggu pasar AS. Jika disorot lebih dalam, pembentukan
blok-blok ekonomi bisa dikatakan sebagai akibat dari menguatnya isu ini.
Perhatian keempat terpusat pada apa yang dinamana sebagai “3 in 1”
yakni lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi.
Dibandingkan dengan tiga tema di atas, isu ini sangat dominan dalam
pemberitaan pers internasional. Bahkan dalam setiap konferensi dan
pertemuan puncak, masalah ini tidak jarang disinggung terutama ketika
negara-negara industri menyoroti negara-negara yang sedang
berkembang.Bilhari Kausikan (1993), Direktur Biro Asia Timur dan
Pasifik di Kemlu Singapura sudah meramalkan bahwa isu HAM telah menjadi
isu yang legitimate dalam hubungan antar negara. Ia menyatakan,
bagaimana sebuah negara memperlakukan warga negaranya tak lagi masalah
eksklusif sebuah negara.
Namun demikian, penekanan Barat terhadap HAM akan mempengaruhi nada
dan tekstur hubungan internasional pasca Perang Dingin.Menurut
Kausikan, isu-isu HAM menyangkut soal upah, kondisi bekerja, serikat
buruh, standar hidup, hak-hak wanita dan anak-anak, hiburan dan waktu
cuti, keamanan dan tunjangan sosial serta lingkungan. Ia melihat telah
terjadi pemaksaan dari Barat untuk menentukan standar HAM yang
seharusnya dilaksanakan negara-negara di Asia misalnya.
Sedangkan Aryeh Neier, Direktur Human Rights Watch, menyebutkan
lebih spesifik nilai-nilai HAM yang disebarkan di seluruh dunia. Ia
antara lain menyinggung soal hak setiap orang bebas dari hukuman tak
adil dan arbitrari, persamaan ras, etnik , agama atau gender. Hal-hal
ini ikut menentukan pola hubungan antar negara.
Dan pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perubahan
lingkungan mempengaruhi hubungan antar bangsa. Jika pada masa Perang
Dingin isu-isu ideologis dan militer sangat dominan. Hampir semua
hubungan antar bangsa diterjemahkan kedalam konteks perang ideologi.Pada
era pasca Perang Dingin, tema-tema ideologis menyurut. Sebagai gantinya
muncul isu-isu seperti hak asasi manusia, politik-ekonomi dan
demokratisasi sebagai salah satu indikator yang menentukan hubungan
internasional.
ANTARA PERANG DINGIN dan TI
Pada masa perang dingin ada beberapa hal yang mempunyai kaitan erat
dengan perkembangan teknologi dan informasi,dan beberapa hal tersebut
memunculkan rivalitas antara dua pihak utama yang berseteru dalam perang
dingin .Tapi rivalitas itu tidak selalu membawa kerugian .Berikut
adalah beberapa bentuk rivalitas dalam perang dingin :
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Perlombaan Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan
Amerika Serikat terhadap berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika,
dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen intelijen yang mereka
miliki.
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang
dilakukan oleh agen spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA.
KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen
sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central Intelligence
Agency) yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk
mencari keterangan tentang negara-negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia
mengenai segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara
yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak. Mereka juga membantu
terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut membantu
orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun
1961 yang disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet
memberikan dukungan kepada Fidel Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi
invasi tersebut.Dalam proses spionase tersebut tentunya dibutuhkan
produk-produk TI yang mumpuni .Dan dua negara tersebut tentunya
berlomba-lomba dalam menciptakan produk atau gadget-gadget yang
mendukung kegiatan spionase tersebut.Dan itu memeberikan keuntungan bagi
dunia TI .
Dan dari ketiga hal diatas dapat kita ketahui bahwa dalam hubungan
internasional,baik itu hubungan internasinal dalam artian positif maupun
negatif,peranan teknologi dan informasi sangat menunjang dalam
berlangsungnya proses tersebut.Dari bebeapa hal yang telah disebukan
diatas dapatkita ambil contohnya,sebagai akibat dari konsep BoP(balance
of pewer) yang berkembang diantara negara – negara yang berseteru maka
terjadilah beberapa persaingan dalam bidang tersebut.Dan persaingan
tersebut ternyata membawakeuntungan bagi kita.Misalnya dalam bidang luar
angkasa,kita harus banyak-banyak berterima kasih kepada AS dan Uni
Soviet,karena akibat persaingan mereka kita bisa mengerti seperti apa
wujud luar angkasa .Selain itu perlombaan dalam bidang teknologi maupun
militer juga memeberikan keuntungan yang signifikan yang sampai saat ini
masih dapat kita rasakan.
Jadi dalam setiap pola kehidupan masyarakat maupun Negara baik di
masa lalu maupun di masa yang akan dating TI memiliki peranan yang
penting dalam berlangsungnya kehidupan tersebut.
Dampak Dari Perang Dingin
Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang Dingin” sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang Dingin” sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak
positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak
sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan
adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh
para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke
negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah.
Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru,
masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka
melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu
persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu
tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya
masing-masing.
3. Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara
langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu
rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat
semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi
kaum lemah.
4. Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan
keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin,
kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu
kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada
dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan
doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan
kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah
bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara
mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir
yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah
terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap bidang :
1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh
kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa
akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara
yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni
soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke
Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu
organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa
apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan
terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet
menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya
tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman
Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi
2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang
beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut
jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar